Sukseskan Program Sejuta Rumah Bank Jatim Sepakat Tandatangani MoU dengan APERSI

Date: 08 mei 2015

Kategori :


bank jatim tanda tangani MoU dengan Apersi Jatim

Upaya Pemerintah dalam mengurangi backlog, yaitu kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah kebutuhan rumah rakyat dengan mencanangkan program sejuta rumah semakin menunjukkan keseriusan. Tepatnya pada 29 April 2015 yang lalu Pemerintah telah melakukan groundbreaking atas program yang bertujuan memenuhi kebutuhan pasokan rumah di dalam negeri, terutama rumah dengan harga yang terjangkau.

Dalam program sejuta rumah ini, pemerintah memprioritaskan membangun dua jenis perumahan, yakni rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yaitu hunian yang memperoleh Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan rumah non-MBR.

Untuk mensukseskan program tersebut, Pemerintah turut menggandeng berbagai pihak agar program tersebut dapat berjalan dengan baik serta tepat sasaran. Salah satu yang dilakukan adalah bekerjasama dengan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI). Pihak APERSI diharapkan dapat membantu pemerintah membangun 155 ribu unit rumah, adapun pembiayaannya akan ditalangi oleh berbagai lembaga negara.

Atas latar belakang tersebut, bertepatan dengan Rakerda DPD APERSI Jawa Timur di Hotel Shangrilla Surabaya, Kamis (7/5), bankjatim dan APERSI mengadakan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) perihal Pengadaan Dan Pembelian Rumah dengan menggunakan Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) umum, KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan kredit konstruksi.

Direktur Agrobisnis & Usaha Syariah bankjatim Tony Sudjiaryanto mengatakan bankjatim siap ikut andil dalam mensukseskan program sejuta rumah dari pemerintah.

“Sebagai lembaga keuangan yang memiliki core bisnis pada kredit maka bankjatim sangat siap mensukseskan setiap program Pemerintah. Dengan adanya penandatanganan kerjasama (MoU) dengan APERSI ini, diharap bankjatim dapat berpartisipasi dalam percepatan pembangunan perumahan untuk masyarakat wilayah Jawa Timur dan sekitarnya,” jelas Tony.

Tony juga menambahkan sejalan dengan program sejuta rumah yang memang dikhususkan untuk masyarakat menengah kebawah ini, bankjatim juga telah memiliki fasilitas kredit pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disebut KPR sejahtera tapak. Disamping itu bankjatim juga memiliki fasilitas kredit dibidang property lainnya seperti kepemilikan rumah tapak, rumah susun, rumah toko (ruko) dan/atau rumah kantor (rukan).

Khusus pada pembiayaan rumah melalui skema FLPP, Tony menyebut ada peluang besar yang dapat dimaksimalkan karena tingginya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Dengan adanya upaya pemerintah dalam program pembangunan sejuta rumah dan kerjasama dengan APERSI, diharapkan dapat menjadi strategi bankjatim untuk meningkatkan outstanding kredit khususnya di skema KPR.

Tony berharap ada tindak lanjut hubungan kerja sama antara bankjatim dengan anggota (developer) yang tergabung dalam DPD Apersi Jawa Timur.

“Untuk tahap awal di tahun 2015 ini, para developer yang tergabung dalam DPD Apersi Jawa Timur menargetkan pembangunan lebih dari 5.000 unit Rumah Sejahtera Tapak (RST) dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan keluarnya kebijakan terbaru dari Pemerintah mengenai penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah diantaranya uang muka hanya 1 persen dan penurunan suku bunga dari 7,5 persen menjadi 5 persen tetap selama jangka waktu pinjaman 20 tahun, ditambah dengan bantuan tunai Rp 4 juta per unit,” terang Tony.

Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kedua belah pihak dalam mensukseskan tujuan bersama. Bagi bankjatim akan dapat meningkatkan penyaluran kredit di sektor KPR, sementara bagi APERSI akan memperoleh kemudahan fasilitas kredit untuk mendukung pembiayaan konstruksi dan KPR. (cap)