Bank Jatim Terima Kunjungan Studi Banding BPD Bali

Date: 27 februari 2015

Kategori :


Studi Banding BPD Bali di Bank Jatim

bankjatim kembali menerima kunjungan dari sesama Bank Pembangunan Daerah. Setelah awal tahun kemarin menerima studi banding dari BPD Kalsel, kali ini bankjatim menyambut baik kunjungan serupa dari BPD Bali yang hadir di kantor pusat bankjatim Jl. Basuki Rahmat 98-104 Surabaya, Jumat (20/2).

Selain bertujuan untuk capacity building bagi karyawan, kunjungan studi banding dari BPD Bali ke bankjatim ini juga bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan pengembangan keuangan inklusif. Untuk itu BPD Bali dengan sejumlah tim studi banding mereka, membagi fokus studi banding di bankjatim kepada divisi-divisi yang terkait seperti Divisi SDM, Kredit Agrobisnis dan Ritel serta Kredit Menengah dan Korporasi.

Terkait di Divisi SDM yang berhubungan erat dengan pembentukan capacity building bagi karyawan, pertemuan antara bankjatim dan BPD Bali ini difokuskan untuk membahas seputar bagaimana membangun sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas serta etos kerja yang baik dengan basis kompetensi.

Dalam hal capacity building, bankjatim telah menerapkan kompetensi utama (Core Competency) yang harus dimiliki bagi seluruh karyawan / setiap fungsi organisasi yang ada, tidak terbatas pada level dan kedudukan posisi tertentu diantaranya adalah harus memenuhi tiga kriteria yaitu integrity, customer focus, dan impact.

Sistem pengelolaan kinerja yang berbasis kompetensi merupakan salah satu alat manajemen yang bersifat strategis, yang dapat membantu karyawan untuk bekerja lebih baik dalam rangka pencapaian visi dan misi bankjatim.

Sementara studi banding pada divisi kredit, lebih dibahas bagaimana cara mengimplementasikan serta mensukseskan program inklusi keuangan yang saat ini digalakkan Pemerintah agar dapat mempercepat perluasan akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sebagaimana diketahui program pembangunan ekonomi pemerintah saat ini lebih berorientasi pada pertumbuhan di sektor ekonomi kecil dan menegah, hal ini mendorong perbankan agar mampu menggapai masyarakat pada level tersebut. Salah satunya melalui pemberdayaan serta pembinaan para pelaku ekonomi disektor UMKM dengan pemberian kredit yang produktif.

Sejak berdiri pada tahun 2014 yang lalu, kredit mikro bankjatim telah mampu memberi dampak yang cukup besar pada pertumbuhan ekonomi daerah maupun keberlanjutan kinerja baik bankjatim secara keseluruhan. Hingga akhir tahun 2014 kredit mikro bankjatim telah mampu menyalurkan kredit produktif kepada 1229 nasabah dengan outstanding kredit mencapai Rp 264,081 miliar. Angka ini diharapkan semakin tumbuh seiring keseriusan bankjatim dalam meningkatkan jumlah jaringan unit mikro di tahun 2015.

Selain melakukan studi banding, BPD Bali juga berkesempatan mengunjungi langsung debitur UMKM bankjatim guna melihat perkembangan bisnis mitra binaan bankjatim sebagai akhir dari kunjungan mereka di Surabaya. (cap)